A. GAMBARAN UMUM KECAMATAN JEREWEH
Kecamatan Jereweh mempunyai 4 desa dengan batas wilayah kecamatan Jereweh adalah sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Taliwang
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Brang Ene
Sebelah barat berbatasan dengan Selat Alas
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Maluk.
Kecamatan Jereweh memiliki wilayah kerja terdiri dari 4 Desa, Yaitu Desa Beru, Desa Belo, Desa Goa, dan Desa Dasan Anyar.
1) Topografi Wilayah
Topografi wilayah Kecamatan Jereweh merupakan sebagian besar wilayah merupakan daerah gunung dan bukit dan sebagian dataran rendah serta pesisir pantai. Terdapat 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
2) Demografis
Jumlah penduduk di Wilayah Kecamatan Jereweh berdasarkan Data Statistik Kecamatan Jereweh Tahun 2010 adalah sebanyak 8531 jiwa. Adapun sebaran penduduk seperti yang tercantum pada tabel dibawah ini :
Tabel 2. Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Jereweh.
No. | DESA | Jml Dusun | Jml RT | Jumlah Penduduk ( Jiwa ) | Luas Wilayah ( Km2 ) |
1. | BELO | 4 | 10 | 2482 | 30778 |
2. | BERU | 5 | 12 | 3152 | 21184 |
3. | GOA | 3 | 9 | 1579 | 3236 |
4. | DASAN ANYAR | 3 | 9 | 1318 | 2268 |
JUMLAH | 15 | 40 | 8531 | 57467 |
Sumber : Statistik Kantor Kecamatan Jereweh per agustus tahun 2010
Penduduk di wilayah kerja kecamatan Jereweh, mayoritas beragama Islam dan sebagian lagi beragama hindu, kristen. Sedangkan mata pencaharian penduduk adalah sebagai petani pemilik dan nelayan, pegawai swasta, wiraswasta dan PNS.
3) Gambaran Penyakit
Table 5. data sepuluh penyakit terbanyak di kecamatan Jereweh
No | Nama Penyakit | % |
1 | Kecelakaan | 19,76 |
2 | ISPA | 17,41 |
3 | Hipertensi Primer | 11,29 |
4 | Dermatitis / Kontak alergi | 9,76 |
5 | Remathoid | 9,29 |
6 | Migran | 8,59 |
7 | Gasteritis | 8,59 |
8 | Demam | 7,09 |
9 | Diare | 4,94 |
10 | Diabetes Militus {NIDDM) | 2,71 |
Sumber: SP2TP Puskesmas Jereweh semester I tahun 2010
B. METODE SURVEY PHBS
1. Jenis Survey
Jenis survey ini adalah Survey Analitik yaitu untuk mencari permasalahan indikator PHBS yang ada pada setiap desa di seluruh wilayah kecamatan jereweh. Survey ini dengan desain cross sectional, 10 variable indikator PHBS atau resiko dan akibat atau analisis yang terjadi pada objek survey diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan).
2. Populasi dan sampel
a. Populasi
populasi dalam Survey ini adalah semua kepala keluarga yang ada di wilayah kerja kecamatan Jereweh dan menurut catatan statistik kecamatan terdapat sebanyak 2173 KK.
Tabel 3. Jumlah Populasi Kepala Keluarga
No. | Nama Desa | Jumlah KK |
1 2 3 4 | Belo Beru Goa Dasan Anyar | 593 847 407 326 |
Jumlah | 2173 |
Jadi jumlah total populasi adalah sebanyak 2173 KK
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang menjadi objek atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah dengan kriteria inklusi yaitu:
a. Dapat berkomunikasi verbal
b. KK yang masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari
c. Bersedia menjadi responden
Dalam Survey ini penulis menggunakan metode Cluster Random Sampling dan Proportionate Stratified Random Sampling. Pengambilan sampel melalui dua tahap, sebagai berikut:
a. Area populasi dalam survey ini terdiri dari 4 desa
b. Menentukan proporsi sampel pada masing-masing desa
Dari wilayah kerja kecamatan Jereweh yang terdiri dari 4 desa didapatkan jumlah sampel sebanyak 120 lansia.
Berdasarkan perbandingan proporsi masing-masing desa maka diperoleh rincian sebagai berikut:
Tabel 4 . Jumlah Proporsi Sampel Penelitian
No. | Desa | Jumlah KK Menjadi sampel |
1. 2. 3. 4. | Belo Beru Goa Dasan Anyar | 30 30 30 30 |
Jumlah | 120 |
3. Tempat dan Waktu survey
Tempat survey ini di wilayah kerja kecamatan Jereweh yaitu sebanyak 4 desa. Waktu survey adalah awal bulan November 2010.
4. Klasifikasi Rumah Tangga Sehat
a. Klasifikasi I bila jawaban ya sebanyak 1 s/d 3 (warna Merah)
b. Klasifikasi II bila jawaban ya sebanyak 4 s/d 6 (warna Kuning)
c. Klasifikasi III bila jawaban ya sebanyak 7 s/d 9 (warna Hijau)
d. Klasifikasi IV sama dengan klasifikasi III ditambah indikator rumah tangga bebas asap rokok
5. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
a. Metode Pengumpulan Data
1) Pengumpulan data primer, yaitu data yang didapatkan langsung dari responden melalui observasi dan wawancara menggunakan kuesioner pada saat melakukan kunjungan rumah. pada sampel terpilih.
2) Pengumpulan data sekunder, yaitu data yang didapatkan dari hasil pencatatan dan pelaporan Puskesmas Jereweh dan data dari kantor statistik kecamatan, meliputi data gambaran umum lokasi survey dan data-data pendukung lainnya, seperti: data jumlah kk per desa di wilayah kecamatan Jereweh. Survey ini menggunakan alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner melalui wawanncara terpimpin dan data dokumentasi.
6. Pengolahan Data
Pengolahan data dengan beberapa langkah sebagai berikut:
a. Editing
Kuesioner yang telah diisi oleh Petugas Survey, sebelum datanya ditabulasi terlebih dahulu dilakukan pengolahan data untuk mengecek kebenaran data berdasarkan pengisian kuesioner dan memisah kuesioner yang datanya tidak lengkap atau pada cara pengambilan data (Nursalam, 2000).
b. Coding
Memberikan kode jawaban pada daftar pertanyaan dengan cara memberi angka pada tiap jawaban dari daftar pertanyaan yang ada di sebelah kanan.
c. Tabulating
Mengelompokkan data dalam tabel untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara variabel.
7. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan cara manual untuk 10 (sepuluh) indikator PHBS setiap indicator akan digambarkan dalam bentuk peta maupun grafik.
C. HASIL SURVEY
1. Tatanan Rumah Tangga
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehata
b. Pemberian ASI Ekslusif
c. Angota Keluarga Tidak Merokok
d. Rumah Tangga Bebas Asap Rokok
e. Melakukan Aktivitas Fisik atau Olahraga
f. Mengkonsumsi Aneka ragam Makanan (buah dan sayuran)
g. Balita Ditimbang Tiap Bulan
h. Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun
i. Tersedia Air Bersih
j. Rumah Bebas Jentik Nyamuk
k. Mempunyai Jamban Keluarga
2. Tatanan Institusi Sekolah SD/MI
D. KLASIFIKASI RUMAH TANGGA SEHAT
Dari hasil survey PHBS didapatkan Hasil klasifikasi Rumah tangga sehat adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Persentase Klasifikasi Rumah Tangga Sehat
No | Desa | Klasifikasi I (%) | Klasifikasi II (%) | Klasifikasi III (%) | Klasifikasi IV (%) |
1 | Belo | 3,00 | 36,66 | 26,66 | 33,33 |
2 | Beru | 10,00 | 43,33 | 26,66 | 20,00 |
3 | Goa | 0 | 46,66 | 13,33 | 40,00 |
4 | Dasan Anyar | 0 | 23,33 | 36,66 | 40,00 |
Kecamatan | 3,33 | 37,50 | 25,83 | 33,33 |
n = 120 KK
1. Persentase Rumah Tangga Sehat di desa Belo
n = 30 KK
2. Persentase Rumah Tangga Sehat di desa Beru
n = 30 KK
3. Persentase Rumah Tangga Sehat Desa Goa
n = 30 KK
4. Persentase Rumah Tangga Sehat Desa Dasan Anyar
n = 30 KK
5. Persentase Rumah Tangga Sehat Tingkat Kecamatan
n = 120 KK
6. Persentase Desa Sehat di kecamatan jereweh
a. Desa Sehat I : Jumlah KK < 25% Klasifikasi IV (Merah)
b. Desa Sehat II : Jumlah KK 25% - <50% Klasifikasi IV (Kuning)
c. Desa Sehat III : Jumlah KK 50% - <75% Kalsifikasi IV (Hijau)
d. Desa Sehat IV : Jumlah KK >75% Klasifikasi IV (Biru)
Grafik Persentase Desa Sehat di Kecamatan Jereweh
7. Kecamatan Sehat
a. Kecamatan Sehat I : Jumlah desa < 25% Klasifikasi IV (Merah)
b. Kecamatan Sehat II : Jumlah desa 25% - <50% Klasifikasi IV (Kuning)
c. Kecamatan Sehat III : Jumlah desa 50% - <75% Kalsifikasi IV (Hijau)
d. Kecamatan Sehat IV : Jumlah desa >75% Klasifikasi IV (Biru)
Dari uraian klsifikasi Kecamatan Sehat diatas dapat di simpulkan bahwa kecamatan jereweh termasuk kecamatan sehat klasifikasi I (warna merah) karena belum mempunyai Desa sehat dari 4 desa yang ada di wilayah kecamatan Jereweh:
a. Terdapat 1 desa dengan klasifikasi I desa sehat (warna merah) yaitu hanya desa Beru
b. Terdapat 3 desa dengan klasifikasi II desa sehat (warna kuning) yaitu, desa Belo, desa Goa dan Desa Dasan Anyar
8. Klasifikasi Rumah Tangga Sehat menurut tingkat pendidikan responden
Dari beberapa karakteristik responden yang telah di survey PHBS diantaranya adalah tingkat pendidikan dan akan kami analasia apakah ada hubungan antara Rumah tangga dengan PHBS Klasifikasi IV dengan tingkat pendidikan dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6. Persentase tingkat pendidikan dengan rumah tangga PHBS klasivikasi IV
No. | Tingkat Pendidikan | Jml Resp. (n) | (%) Klasifikasi IV |
1 | Tidak Pernah Sekolah | 1 | 2,5 |
2 | Tidak Tamat SD | 3 | 7,5 |
3 | Tamat SD | 5 | 12,5 |
4 | Tamat SMP | 9 | 22,5 |
5 | Tamat SMA | 11 | 27,5 |
6 | Tamat Perguruan Tinggi | 11 | 27,5 |
Total | 40 | 100 |
Dari tabel di atas dapat kita gambarkan bahwa bahwa memang terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan rumah tangga PHBS, karena semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka semakin tinggi pula kesadaran responden dalam melaksanakan PHBS di tingkat rumah tangga.
BAB V. RENCANA INTERVENSI PROGRAM PHBS KEC. JEREWEH
A. TARGET PROGRAM PHBS
Dasar penetapan target rumah tangga sehat adalah permenkes No. 741 tahun 2008 tentang Standard Pelayanan Minimum bidang kesehatan dan Pergub No. 6 Tahun 2009 tentang Standard Pelayanan Minimum. Target cakupan pada tahun 2010 s/d tahun 2013 adalah 65% rumah tangga sehat dari total seluruh jumlah kepala rumah tangga (KK) yang ada di wilayah kecamatan Jereweh. Untuk target di kecamatan Jereweh pada ahir tahun 2011 adalah 47.
B. OUT PUT (HASIL YANG AKAN DI CAPAI)
1. Terbentuknya sistim pelaksanaan dan penggerakan PHBS yang dimulai dari tingkat kecamatan, tingkat desa dan tingkat Rukun Tetangga(RT).
2. Meningkatnya cakupan rumah tangga sehat hingga mencapai 47% yang di ukur melalui program PHBS yang ada di wilayah kecamatan Jereweh pada ahir tahun 2011.
3. Meningkatnya status desa sehat yang ada di kecamatan Jereweh sehingga meningkat pula status kecamatan Jereweh yang sehat.
4. Tersebarnya informasi tentang PHBS secara menyeluruh dan merata pada setiap rumah tangga yang ada di kecamatan Jereweh.
5. Tersedianya data dan pemetaan PHBS tingkat rumah tangga di wilayah kecamatan Jereweh pada ahir tahun.
C. KEGIATAN INTERVENSI PROGRAM PHBS
1. Pertemuan lintas program di puskesmas jereweh
Kegiatan pertemuan lintas program yang diadakan secara internal di lingkup puskesmas jereweh setiap bulan. Dengan tujuan menggalang kerjasama dalam mencari solusi permasalahan PHBS yang terkait dengan program kesehatan yang ada di puskesmas Jereweh.
2. Pertemuan Lintas Sektor Tingkat Kecamatan
Hal ini dilakukan dengan tujuan membentuk tim PHBS sebagai sistim penggerakan pada tingkat kecamatan yang melibatkan semua unsur pelaksana teknis daerah di kecamatan Jereweh terutama yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sehingga dapat merumuskan program yang akan dilaksanakan pad tingkat desa dan mempermudah koordinasi kegiatan program pengembangan PHBS pada tingkat kecamatan .
3. Pertemuan Tingkat Desa
Pelaksanaan kegiatan pertemuan PHBS tingkat desa dilakukan sebagai tindak lanjut pertemuan tingkat kecamatan dengan tujuan :
a. membentuk tim PHBS tingkat desa sebagai sistim penggerakan program perilaku hidup sehat pada tingkat desa.
b. Menentukan dan merumuskan kegiatan PHBS di tingkat desa
c. Menentukan kader PHBS di tingkat desa yang akan di perankan langsung oleh anggota Jumantara yang dalam hal ini adalah ketua Rukun Tetangga (RT) pada setiap desa masing-masing.
4. Pelatihan Kader PHBS
Kegiatan pelatihan kader PHBS dilakukan selama 1 hari dengan jumlah peserta 40 orang kader metode yang di gunakan adalah ceramah Tanya jawab, diskusi, dan praktek pengisian form pendataan PHBS. Tujuan pelatihan ini adalah :
a. memberikan informasi tentang PHBS keseluruh kader PHBS di kecamatan jereweh.
b. Memberikan keterampilan pada kader dalam rangka penggerakan program PHBS yang akan di terapkan di tingkat Rumah Tangga.
c. Mengatur sistim kegiatan PHBS pada tingkat RT sehingga dapat mempermudah palaksanaan penggerakan masyarakat oleh kader PHBS.
5. Pemantauan kegiatan PHBS di tingkat RT
Pemantauan program PHBS dilaksanakan oleh tim PHBS tingkat kecamatan dengan tujuan agar kegiatan PHBS di tingkat Desa dan RT tetap berjalan sesuai dengan yang telah dirumuskan sebelumnya dan merefresh kembali pengetahuan dan ketrampilan kader. Pemantauan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali ditambah dengan kegiatan evaluasi setiap ahir tahun.
6. Evaluasi
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh kegiatan yang telah dilakukan untuk program PHBS selama setahun berjalan. Kegiatan ini dilaksanakan pada setiap ahir tahun. Adapun kegiatan evaluasi dilakukan dalam beberapa kegiatan :
a. Untuk mendapatkan data terahir perlu melakukan survey PHBS yang akan mengambil sampel lebih besar lagi sesuai dengan laporan yang dibuat oleh kader PHBS.
b. Evaluasi bersama yang melibatkan tim PHBS tingkat kecamatan, tingkat desa dan ketua RT (kader PHBS) untuk merumuskan kegiatan PHBS pada tahun berikutnya agar tujuan dan target yang telah ditetapkan dapat terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar